top of page
  • Google+ Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Facebook Social Icon

HELL FEST

  • Writer: Jeri Wongiyanto
    Jeri Wongiyanto
  • Apr 5, 2019
  • 2 min read

Pembantaian di Festival Hantu


ree

Oleh Jeri Wongiyanto

Pecinta dan Pengamat Film

PERNAHKAH Anda menguji nyali di wahana rumah hantu? Anda harus punya keberanian dan membuang rasa takut. Bermain di wahana ini boleh menjadi menyenangkan dan punya sensasi tersendiri. Lalu bagaimana jika dalam wahana ini berkeliaran pembunuh berantai sadis yang siap membantai siapa saja?


Kisah inilah yang menjadi plot utama film terbaru Hell Fest dari sutradara Gregory Plotkin, yang skenarionya ditulis oleh Seth M.Sherwood dan Blair Butler. Dengan genre thrailler-horror film ini bercerita tentang sekelompok anak muda, yang memilih liburan di Festival Hantu menyambut hari Halloween.


Mereka adalah Natalie (Amy Forsyth), Brooke (Reign Edwards), Taylor (Bex Taylor Klaus), Gavin (Christian James), Quiin (Roby Attal) dan Asher (Matt Mercurio). Petualangan pun dimulai, spesialnya mereka mendapatkan gelang VIP dari Gavin, sehingga mereka bisa masuk ke semua wahana hantu tanpa antri panjang.


Saat memasuki labirin, Natalie melihat seorang pria bertudung dan bertopeng membantai seorang gadis di depan matanya. Walau ketakutan, ia mengira kejadian ini merupakan bagian dari pertunjukan. Teror pun menebar, satu persatu korban berjatuhan.


Anehnya semua pengunjung percaya bahwa semua itu bagian dari show Hell Fest. Sang pembunuh berantai dengan bebas membantai, ia mengubah wahana hiburan menjadi taman bermain pribadinya. Sebuah mimpi buruk yang mengerikan bagi Natalie dan kawan-kawan,


Film ini cukup mendebarkan dan layak ditonton, namun tidak istimewa, Kisah pembunuh berantai sudah kita sering saksikan dalam film bertema Halloween, tak jauh beda dengan film ini, tak ada warna baru.


Gregory Plotkin yang sebelumnya menggarap film Get Out (2017) dan Happy Death Day (2017), sepertinya tanggung dalam menggarap film ini, seharusnya Plotkin bisa lebih sadis lagi, karena sudah mendapatkan kategori D (dewasa). Untungnya ia cukup pandai meramu ketegangan demi ketegangan. Rasa ketakutan dan kecemasan tetap bisa menyelimuti penonton sepanjang film. Para pemeran juga bermain cukup baik, dan mampu membawakan karakter masing-masing dengan apik. Nah, bagi yang ingin nonton, siap-siap uji nyali.(*)


Comments


SIGN UP AND STAY UPDATED!
  • Instagram Social Icon
  • Facebook Social Icon
  • LinkedIn Social Icon
  • Twitter Social Icon

© 2019 by Jeri Wongiyanto

bottom of page